EVALUASI PROGRAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS KOTA GUNUNGSITOLI TAHUN 2022

Penulis

  • Umy Darni Harefa
  • Yanti Herawati

Abstrak

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa secara global, tercatat 149,2 juta anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun mengalami gangguan perkembangan pada tahun 2020. Prevalensi anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan hidup dinegara dengan pendapatan rendah dan menengah sebanyak 95 %. Prevalensi penyimpanan perkembangan pada anak usia dibawah 5 tahun di Indonesia pada tahun 2018 di laporkan WHO sebanyak 7.512,6 per 100.000 populasi (7,51%) (WHO, 2021).2 Program SDIDTK dapat menurunkan risiko gangguan tumbuh kembang anak dan efektif dapat meningkatkan perkembangan anak usia 4-24 bulan (Widaningsih, 2012). Metode penelitian ini adalah penelitian evaluative dengan design mix methode. Objek dalam penelitian ini adalah penanggung jawab program SDIDTK dan tenaga kesehatan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kota Gunungsitoli. Hasil penelitian menunjukan cakupan program SDIDTK masih rendah, pelaksanaan pemantauan perkembangan balita tidak berjalan sesuai jadwal, dan edukasi stimulasi perkembangan balita tidak berjaan dengan baik. Rekomendasi pemecahan masalah yaitu membuat suatu media stimulasi anak seperti alat permainan atau aplikasi stimulasi perkembangan anak.

Unduhan

Diterbitkan

2023-07-30